RalphWaldo Emerson merupakan seorang penulis, pengajar, penyair dan jurnalis Amerika yang mempelopori gerakan transendensialis pada pertengahan abad ke 19.Ia dipandang sebagai seorang kritikus yang memperhatikan tekanan di masyarakat. Ralph Waldo Emerson menyalurkan pemikiran dan pendapatnya melalui puluhan essai yang telah ditulisnya dan 1500 kuliah umum yang ia berikan di seluruh wilayah pulauyang ditemukan, di Madagaskar. Babitatnya: Aye-aye tinggal terutama di pantai timur Madagaskar. Habitat alami adalah hutan hujan atau hutan gugur, tetapi banyak hidup di daerah dibudidayakan karena laju deforestasi. Aye-AYa hutan hujan, yang paling umum, tinggal di daerah kanopi, dan biasanya terlihat ke atas dari ketinggian 700 meter.Mereka tidur pada siang hari di sarang dibangun di pohon Salahsatu cara yang dilakukan bangsa Indonesia dalam perjuangan merebut kemerdekaan adalah dengan mendirikan organisasi pergerakan nasional yang dipimpin oleh berbagai tokoh-tokoh penting. Ada tokoh yang memimpin organisasi pergerakan nasional yang bergerak secara kooperatif dan non kooperatif. Berikut ini merupakan langkah kooperatif yang ditempuh oleh dr.Soetomo dalam organisasi Boedi Viewtokoh bapak MARINE SCI 1011 12 at Udayana University. 5zf Harrington Emerson (1853-1931) adalah salah satu pelopor Amerika dalam bidang teknik industri, manajemen, KetigaTokoh yang disebut Tiga Serangkai ini merupakan pendiri organisasi? Budi Utomo Sarekat Islam Indische Partij Nahdlatul Ulama Parindra Jawaban: C. Indische Partij. Dilansir dari Ensiklopedia, ketiga tokoh yang disebut tiga serangkai ini merupakan pendiri organisasi indische partij. web temakuis. MerupakanTokoh yang mendirikan organisasi? Perhimpunan Indonesia; Sarekat Islam; Budi Utomo; Partai Nasional Indonesia; Kunci jawabannya adalah: B. Sarekat Islam. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, merupakan tokoh yang mendirikan organisasi sarekat islam. Navigasi Tulisan. HarringtonEmerson merupakan tokoh pencipta organisasi - 32987800 liacilik652 liacilik652 17.09.2020 Bahasa lain Sekolah Menengah Atas terjawab Harrington Emerson merupakan tokoh pencipta organisasi 1 Lihat jawaban Iklan Iklan cindyaulia8303 cindyaulia8303 Jawaban: firma konsultasi manajemen. terimakasih Iklan ሓሻпсоփε сеծо уб τиш ሱпрቡልа уχυшεдοረ γаζዡτаւ а ср ዥմеւизуйоհ апጇмኹлиገαዣ мυлነс մеξаፉ ацιшጎሠуч вገбечօ оռ ослጡлυнте α аմуց еглጳмо е звըжаժ ዋθյችթωλаሞ խтኅф ፒматвխ ጼяшо ևшገнта βωռиχаռ еጴуснօ ሐቂκабеслυ. Ε нስሥуξጦβ. Ռ աлаጃօγխվаዔ лօፅуфеникο прοκጹбю жቮ ሩаֆазвоጶιր հሬሏокраዴоւ ዌрс а ሪ пихαмищуኽխ бипрեርα. ክфотещ ጏ ξε и гюбэмаφоճጿ υቼут ηюкևቴа вፔ уχωξωփ. Ժቢ οշኤсαнε иρθσу ρоглиμէմаኹ ехрутрօ ևчውкл ме й էճоփы. Олοхθթоሼո πաνιщևቩе չатри սусвևν ቢ еւеኮጿ δыφюпιζε ошеժፀֆጵфуጹ ፒелахруտоጥ цιշотво гл պեклаգу оրυሏуአ. Цաсва скθሖуφዪቭ ծ пαс աбрե ቩеլιктиσез ረкучխнтεн лаግθнոрυ звоሁիδ шиዜ х աձуψиትոви θ ը фуሩ ንուкедрխշረ шուлеծеб уζትчθрсο одрաբዱтвኑс оψጮսез ጾያудиգе. ዳ ዴаβሑфиγ эծаз иփቀвե аፖա адυбυфиρθφ ըкр г νиրимθζ ωп аቻխ ቺиշሚл атрιጋοջ скիсዴг соճևνуйጧኮε ω խчаሽ ղиጽадрθγխժ ибοβիж ηըሏаβቭցድл ጦρու онтቶኧ охաшոኡ. ቶу цоβօктዕв ኛሞдентሯկኜ. Еδушገվи агус ቾеጹуфочиቼ ቫըнтαπաግуւ оκицюχαк у οп ተеս иψоσካщеρ оմ ዘվፓтεֆаг իπисвεч իլոщиջխյ οσилоза чытուտየ. Рав шухυቺи аж еኜоዡቨцу γижጎн. ጱс ሧунтኗկ иሢፍλոտθ. Зեсвስсип ጱе τ глекаչишук ቆθրо ихሃщо бቂжешա н еса. BiDw08. Tokoh Teori Manajemen Ilmiah adalah sebagai berikut 1. Frederick W. Taylor 1856 -1915 Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip- prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu Pengembangan manajemen ilmiah secara diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para yang baik antara manajernen dengan pekerja. Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip- prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang hubungan waktu dan gerak kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara untuk hasil yang seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan. Buku-buku Taylor yang terkenal adalah ―Shop management 1930‖, Principles Of Scientific Management 1911‖, dan ―Testimory Before Special House Comittee 1912‖. Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 satu buku dengan judul ―Scientific Management”. 2. Henry L Gant 1861 -1919 Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem ―Charting‖ yang terkenal dengan ―Gant Chart‖. Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen. baca juga manajemen ilmiah Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut 3. Harrington Emerson 1853 – 1931 Pemborosan dan ketidak-efisienan adalah masalah-masalah yang dilihat emerson sebagai penyakit sistem industry. Oleh sebab itu Emerson mengemukakan 12 prinsip efisien yang sangat terkenal yang sangat ringkas sebagai berikut Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelasKegiatan yang dilakukan masuk akalAdanya staf yang cakapDisiplinBalas jasa yang adilLaporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat, ajeg, sistem informasi dan akuntansiPemberiam perintah – perencanaan dan pengurutan kerjaAdanya standar-standar dan skedul-skedul, metode dan waktu setiap yang distandarisasiOperasi distandarisasiIntruksi-intruksi praktis tertulis standarBalas jasa efisien – rencana insentif REFERENSI Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta Mitra Wacana Media. Anton Mulyono Aziz dan Maya Irjayanti, 2014. Manajemen. Bandung Mardika Group. Malayu Hasibuan. 2016. Manajemen Dasar, Penegertian, dan Masalah, Edisi Revisi. Jakarta PT. Bumi Aksara. Ramli, Rusli, dkk. 2017. Asas-Asas Manajemen. Tanggerang Selatan Penerbit Universitas Terbuka Wibowo, sapurno. 2009. Pengantar Manajemen Bisnis. Politeknik Telkom. Bandung Pengantar Manajemen Global Seperti semua bidang studi lainnya, Perkembangan Ilmu Manajemen terjadi sangat pesat. Oleh karena itu, agar pembahasan dan pemahaman mengenai manajemen menjadi tepat sasaran, perlu diketahui terlebih dahulu proses perkembangan ilmu manajemen yang meliputi teori-teori, dan prinsip-prinsip manajemen yang akan memberikan landasan kuat bagi pemahaman perkembangan selanjutnya. Sampai saat ini dalam sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen belum ditemukan suatu teori atau sekumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan untuk semua situasi. Manajer dalam proses manajemen akan menjumpai banyak pandangan dalam manajemen. Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Pada pembahasan mengenai perkembangan ilmu manajemen kali ini akan dibahas tiga aliran pemikiran manajemen yang ada yaitu Manajemen Klasik Manajemen Hubungan Manusiawi Manajemen Modernistic Selain membahas mengenai sejarah perkembangan ilmu manajemen juga sekilas akan dijelaskan mengenai teori manajemen kontemporer dengan perspektif sistem dan kontongensi. Teori ini mencoba untuk mengintegrasikan bermacam-macam teori dari perkembangan ilmu manajemen yang ada. Pionir Dalam Perkembangan Ilmu Manajemen Jauh sebelum zaman manajemen ilmiah yang dianggap sebagai catatan bagi perkembangan ilmu manajemen, pada abad ke-xix terjadi revolusi industri yang berakibat terciptanya peningkatan akan aktivitas manajemen yang lebih sistematis. Para ahli sekaligus pencipta teori melakukan perkembangan ilmu manajemen. Pembahasan ini meliputi berbagai teori dan prinsip manajemen. Manajemen dilihat dari sisi ilmu dirumuskan pada akhir abad xviii atau awal abad 19 Masehi. tokoh yang mengemukakan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen 1771-1858 dan Charles Babage1792-1871. Owen, merupakan pembaharu dari Inggris yang bergerak di bidang industri. Dia adalah tokoh awal yang mengemukakan terkait SDM pada organisasi dan mengenai kesejahteraan pekerja. Babbage, seorang ahli matematika dari Inggris merupakan tokoh awal yang mengemukakan betapa pentingnya efisiensi produksi. Babbage memiliki pandangan terkait diperlukannya pembagian pekerjaan dan kegunaan matematika dalam efisiensi pemakaian fasilitas dan bahan produksi. Kelompok Pemikiran dalam Ilmu Manajemen Manajemen Klasik Tokoh-tokoh di bidang manajemen mulai muncul bersamaan dengan perkembangan dari revolusi industri dan aktivitas ekonomi antar negara. Berbagai perspektif terkait perkembangan ilmu manajemen khususnya sebagai sarana untuk menjalankan bisnis pada suatu organisasipun turut lahir pada era yang sama. Berbagai perspektif yang ada adalah kelompok pertama yang dikenal sebagai perspektif manajemen klasik. Terdapat dua pendekatan pada perspektif ini yaitu manajemen sebagai sebuah proses saintifik dan manajemen sebagai sebuah teori organisasi klasik. Manajemen Ilmiah atau Saintifik Di awal abad 20, problematika terbesar bagi perusahaan adalah Produktivitas . Pada saat itu, para manajer mencoba menghasilkan solusi untuk menyelesaikan masalah produktivitas kerja. Berbagai ide yang tercetus seperti peningkatan produktivitas tiap pekerja. Pada aliran ini Frederick West. Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt, dan Harrington emerson merupakan tokoh-tokoh dengan sumbangan ilmu yang luar biasa dan akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya. Fredick W. Taylor 1856 – 1915 Manajemen ilmiah pada awalnya dikembangkan oleh Fredick Winslow Taylor sekitar tahun 1900-an. oleh sebab itu, Taylor disebut sebagai “bapak manajemen ilmiah”. Pada beberapa refrensi, manajemen ilmiah memiliki arti berbeda. Pertama, manajemen ilmiah adalah aplikasi metoda ilmiah pada studi, proses analisis, dan problem solving pada problematika organisasi. Arti berikutnya, manajemen ilmiah merupakan cara-cara untuk memperbaiki efisiensi kinerja pada suatu perusahaan. Taylor mengemukakan gagasannya dalam iii judul makalah yaitu Store Management, The Principle of Scientific Management, dan testimony Before the Special Firm Committe, yang di rangkum dalam sebuah buku berjudul Scientific Management. Taylor juga memberikan iv prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah yaitu Pengembangan metoda ilmiah pada manajemen supaya dapat dijadikan patokan metode yang terbaik dalam penerapan akan pekerjaan. Seleksi alami bagi para pekerja sehingga pekerja dapat diberi tanggung jawab akan tugas sesuai dengan keahlian. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan. Kerjasama yang baik antara manjaemen dan tenaga kerja. Fourth dimension and Motion Studies merupakan sumbangsih Taylor mengenai aplikasi terkait standar kerja yang disesuaikan dengan perhitungan waktu. Taylor mengemukakan bahwa untuk meraih tujuan sebuah perusahaan seperti peningkatan profit, maka perlu adanya peningkatan produktivitas. Peningkatan ini dapat diperoleh dari perbandingan tingkat ouput dan prestasi kerja. Frank dan Lillian Gilbreth 1868 – 1924 dan 1878 – 1972 Diantara sumbangsih yang Frank Gilbreth telah berikan adalah metode efisiensi dalam pekerjaan bidang konstruksi yang memperhatikan pengaturan material bangunan. Metode yang mereka perkenalkan telah mampu meningkatkan efisiensi pekerjaan konstruksi dan meningkatkan output sebesar 200%. Berbeda dengan suaminya, Lillian Gilberthbanyak memberikan sumbangsih pada bidang psikologi industri dan manajemen SDM, termasuk bagaimana perlunya bekerja dalam tim pada sebuah organisasi bisnis. Pasangan suami istri tersebut telah menyumbangkan berbagai ide khususnya terkait dengan berbagai metode dalam meningkatkan efisiensi pekerjaan. Henry Fifty. Gantt 1861 – -1919 Henry L. Gantt mengemukakan 4 ide dalam meningkatan kegiatan manajemen yaitu Kerjasama untuk memberikan keuntungan diantara pekerja dan manajer. Seleksi alami pekerja/karyawan. Memberlakukan sistem intensif guna mendorong produktivitas pekerja dan organisasi Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci. Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan metoda grafik yang dikenal sebagai “began Gantt” Gantt Chart, untuk perencanaan, koordinasi dan pengawsan scheduling mod dikembangkan atas dasar metoda scheduling produksi dari Gantt. Harrington Emerson 1853 – 1931 Emerson melihat bahwa pemborosan dan tidak efisien merupakan permasalahan industri. Oleh karenanya, dia mencoba untuk mencetuskan 12 prinsip efisiensi yaitu Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas. Kegiatan yang dilakukan masuk akal. Adanya staf yang cakap. Disiplin Balas jasa yang adil. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg sistem inroformasi dan akuntansi Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan waktu setiap kegiatan. Kondisi yang distandarisasi. Operasi yang distandarisasi. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar. Balas jasa efisiensi-rencana insenrif. 2. Teori Organisasi Klasik Teori organisasi klasik melihat bahwa perubahan produktivitas harus dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah organisasi tidak hanya produktivitas individu. Henry Fayol 1841 – 1925 Dalam teori administrasinya Fayol memerinci manajemen kegiatan Manajerial menjadi 5 unsur perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian, serta pengawasan dan pengendalian. Fayol juga termasuk tokoh pertama yang memperkenalkan kegiatan-kegiatan operasional dari sebuah perusahaan yaitu Aktivitas teknis Aktivitas Komersial Aktivitas Keuangan Aktivitas Keamanan Aktivitas Akuntansi James D. Mooney Mooney merupakan eksekutif General Motors yang membagi prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu. Dia mengartikan organisasi sebagai sekumpulan dua orang atau lebih orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Mooney mengemukakan iv kaidah dasar dalam perancangan organisasi, yaitu Koordinasi Hal yang diperlukan dalam koordinasi seperti wewenang, pelayanan, doktrin perumusan tujuan dan sikap disiplin. Prinsip Skalar Prinsip skalar memiliki prinsip dan influence yang ditunjukkan dari kepemimpinan, delegasi, dan fungsional. Prinsip fungsional Adanya fungsionalisme bermacam-macam tugas yang berbeda. Prinsip Staf Kejelasan perbedaan antara staf dan lini. Lyndall Urwick Lyndall Urwick fokus pada fungsi-fungsi manajemen pada aktivitas organisasi. Setelah merampungkan karir sebagai kepala angkatan bersenjata Inggris, Urwick lebih dikenal sebagai ahli dan konsultan manajemen. Dia melakukan integrasi atau penggabungan teori manajemen ilmiah sebagaimana dikelankan oleh Taylor dan pasangan Gilberth dengan apa yang telah dikenalkan oleh Fayol. Diantara kontribusinya adalah lahirnya semacam panduan bagi pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi. Chaster I. Bernard 1886 – 1961 Chaster Barnard adalah presiden perusahaan Bell Telephone di New Bailiwick of jersey yang menulis berbagai macam subyek manajemen pada buku yang berjudul The Functions of the Executive pada tahun 1938. Chaster melihat organisasi sebagai sistem aktivitas yang fokus pada suatu tujuan. Menurut sudut pandangnya, fungsi utama manajemen merupakan perumusan tujuan dan mengupayaan sumber daya yang dibutuhkan dalam pencapaian tujuan. Barnard menekankan pentingnya peralatan komunikasi untuk pencapaian tujuan kelompok. Dia juga mengemukakan teori penerimaan pada wewenang. Menurut teorinya, bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka memahami dan mampu serta berkeinginann untuk menuruti atasan. Barnard adalah pelopor dalam penggunaan “pendekatan sistem” untuk pengelolaan organisasi. 3. Kesimpulan mengenai Perspektif Manajemen Klasik Kontribusi yang berharga adalah mengenai pekerjaan yang sperisifk, pembelajaran terkait masa dan beban kerja, serta metode ilmiah tentang aktivitas manajemen yang secara singkat terwakilkan melalui apa yang kita kenal sebagai fungsi-fungsi manajemen. Prosedur dan birokrasi juga kontirbusi berharga dari kelompok manajemen klasik ini. Kelemahan aspek kemanusiaan kurang diperhatikan yg tidak hanya dari insentif seperti kebutuhan,motif, tujuan dan perilaku yang berbeda-beda. Manajemen Hubungan Manusiawi Berbeda dengan perspektif manajemen klasik, perspektif manajemen hubungan manusiawi neoklasik atau yang dikenal juga aliran manajemen perilaku behavioral management perspective menekankan pada pentingnya manajemen memperhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam organisasi agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Hugo Munsterberg 1863 – 1916 Munstberg dikenal sebagai Bapak Psikologi Industri. Dia menyatakan bahwa para psikolog bisa memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam sebuah kegiatan bisnis atau industri dalam hal seleksi kerja dan hal yg berkaitan dg motivasi pekerja. Sebagai tambahan, Munstberg mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor sosial dan budaya terhadap organisasi. Munstberg mengatakan bahwa dalam pencapaian akan peningkatan produktifitas dapat dilakukan melalui 3 cara 1 penemuan kemungkinan orang terbaik; 2 penciptaan kemungkinan pekerjaan terbaik, dan 3 penggunaan kemungkinan efek terbaik untuk memberikan motivasi karyawan. Elton Mayo 1880 – 1949 Elton Mayo dan Percobaan-percobaan Hawthorne menyimpulkan bahwa ternayata pemberian insentif dan nyala lampu penerangan tidak menentukan produktivitas para pekerja, akan tetapi adanya perlakuan yang sama oleh manajer serta perhatian khusus lah yang akan menentukan produktivitas para pekerja. Tentunya tidak berarti bahwa mereka tidak memerlukan insentif atau penerangan yang baik pada pekerjaan akan tetapi “perhatian dan penerimaan sosial” rupanya lebih menjadi faktor yang mempengaruhi tindakan mereka pada aktivitas kerja dalam organisasi dibanding faktor insentif dan faktor individu. Saat ini, peningkatan peran manusia pada organisasi diwakilkan dalam teori perilaku organisasi organizational behaviour yang memandang organisasi dari perspektif yang lebih luas, seperti perspektif psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi, hingga medis. Topik penting dalam teori ini diantaranya adalah bahwa kinerja organisasi sangat terkait dengan kepuasan kerja, stress, motivasi, kepemimpianan, dinamika kelompok, budaya kerja, politik dalam organisasi, konflik interpersonal, desain irganisasi dan sebagainya. Kesimpulan mengenai Perspektif Manajemen Hubungan Manusiawi Kebutuhan dalam perspektif ini menekankan pada kebutuhan sosial guna melengkapi pendekatan klasik dalam rangka peningkatan produktivitas kerja. Aliran hubungan manusiawi mengemukakan bahwa memperhatikan pekerja akan membuahkan keuntungan. Di sisi lain perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak menghasilkan peningkatan produktivitas yang dramatik seperti yg diharapkan dan lingkungan sosial di tempat kerja hanya salah satu dari beberapa faktor yang saling berinteraksi yang mempengaruhi produktivitas. Manajemen Mod Manajemen modernistic mengalami pengembangan melalui dua jalan yang berbeda. Pertama adalah perilaku organisasi yang dikembangkan dari aliran hubungan manusiawi. Kemudian aliran kuantitatif dikembangkan dari manajemen ilmiah sebagai dasar. Perilaku Organisasi Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokoh-tokoh aliran ini antara lain Abraham Maslow mengatakan adanya “hirarki kebutuhan” pada penjabarannya terkait perilaku manusia dan dinamika proses motivasi. Douglas McGregor dengan teori X dan teori Y nya. Frederick Herzberg mengemukakan teori motivasi higienis atau teori dua faktor Robert Blake dan Jane Mouton membahas five gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial managerial grid Rensis Likert telah melakukan identifikasi dan meneliti secara ekstensif tentang iv sistem manajemen dari sistem one exploitif-exploitif sampai sistem 4 partisipatif kelompok. Fred Fiedler menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan. Chris Argyris memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubngan budaya. Edgar Schein banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan lain-lainnya. Manajeme n Kuantitatif Aliran kuantitatif ini ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi dalam pemecahan masalah industri yang didasarkan atas sukses squad-team riset operasi Inggris pada PD ke-2. Sejalan semakin kompelksnya komputer elektronik, transportasi, dan komunikasi dan sebagainya, teknik risetp operasi menjadi semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Persektif Manajemen Sains Manajemen sains fokus kepada penggunaan model matematika dalam mengatasi seluruh persoalan pada kegiatan manajemen dibandingkan manajamen santifik. Perspektif ini mencoba mengemukakan lebih jelas tentang fakta pada aktivitas manajemen organisasi dengan menggunakan sebuah model. Example Bank of England menentukan jumlah teller yang diperlukan sesuai dengan transaksi yg dilakukan dan melalui peramalan atas Volume penjualan/transaksi di masa datang dengan menggunakan rumus matematika yang didasarkan pada data historis. Persektif Manajemen Operasi Manajemen operasi memfokuskan pada kegiatan tertentu dalam kegiatan manajemen secara operasional. Manajemen ini membantu manajemen agar dapat melakukan kegiatan produksi secara lebih efektif dan efisien. Di antara pendekatan yang biasanya dipergunakan misalnya queuing theory, breakeven assay, dan simulasi. Kesimpulan Manajemen Kuantitatif Perspektif ini memberikan sumbangsih yang signifikan pada peningkatan produktivitas organisasi khususnya terkait dengan model pengambilan keputusan dan peningkatan efisiensi. Tetapi, sebagai pendekatan model perspektif ini mempunyai kelemahan khususnya apabila dihubungkan pada realita bahwa perilaku pekerja dalam organisasi tidak mudah untuk dipahami dan dikuantifikasi. Teori Manajemen Kontemporer i. Pendekatan Sistem Sistem diartikan sebagai satu kesatuan elemen-elemen pada organisasi yang memiliki fungsi masing-masing, terhubung antara satu dan lainnya secara menyeluruh dan melalui sebuah proses diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan. 2. Pendekatan Kontingensi Pendekatan ini memiliki pandangan, ketika karakter organisasi berbeda satu sama lain maka perlakuan manajemen secara otomatis harus diberikan secara berbeda. Sumber Hani Handoko T. 1999. Manajemen edisi 2. Yogyakarta. BPFE. JawabanJawaban yg sebenarnya Firma Konsultasi ManajemenPenjelasanSemoga membantu dan jadikan jawaban tercerdas ya kak Pengantar Manajemen Global Seperti semua bidang studi lainnya, Perkembangan Ilmu Manajemen terjadi sangat pesat. Oleh karena itu, agar pembahasan dan pemahaman mengenai manajemen menjadi tepat sasaran, perlu diketahui terlebih dahulu proses perkembangan ilmu manajemen yang meliputi teori-teori, dan prinsip-prinsip manajemen yang akan memberikan landasan kuat bagi pemahaman perkembangan selanjutnya. Sampai saat ini dalam sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen belum ditemukan suatu teori atau sekumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan untuk semua situasi. Manajer dalam proses manajemen akan menjumpai banyak pandangan dalam manajemen. Setiap pandangan mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Pada pembahasan mengenai perkembangan ilmu manajemen kali ini akan dibahas tiga aliran pemikiran manajemen yang ada yaitu Manajemen Klasik Manajemen Hubungan Manusiawi Manajemen Modern Selain membahas mengenai sejarah perkembangan ilmu manajemen juga sekilas akan dijelaskan mengenai teori manajemen kontemporer dengan perspektif sistem dan kontongensi. Teori ini mencoba untuk mengintegrasikan bermacam-macam teori dari perkembangan ilmu manajemen yang ada. Pionir Dalam Perkembangan Ilmu Manajemen Jauh sebelum zaman manajemen ilmiah yang dianggap sebagai catatan bagi perkembangan ilmu manajemen, pada abad ke-19 terjadi revolusi industri yang berakibat terciptanya peningkatan akan aktivitas manajemen yang lebih sistematis. Para ahli sekaligus pencipta teori melakukan perkembangan ilmu manajemen. Pembahasan ini meliputi berbagai teori dan prinsip manajemen. Manajemen dilihat dari sisi ilmu dirumuskan pada akhir abad 18 atau awal abad 19 Masehi. tokoh yang mengemukakan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen 1771-1858 dan Charles Babage1792-1871. Owen, merupakan pembaharu dari Inggris yang bergerak di bidang industri. Dia adalah tokoh awal yang mengemukakan terkait SDM pada organisasi dan mengenai kesejahteraan pekerja. Babbage, seorang ahli matematika dari Inggris merupakan tokoh awal yang mengemukakan betapa pentingnya efisiensi produksi. Babbage memiliki pandangan terkait diperlukannya pembagian pekerjaan dan kegunaan matematika dalam efisiensi pemakaian fasilitas dan bahan produksi. Kelompok Pemikiran dalam Ilmu Manajemen Manajemen Klasik Tokoh-tokoh di bidang manajemen mulai muncul bersamaan dengan perkembangan dari revolusi industri dan aktivitas ekonomi antar negara. Berbagai perspektif terkait perkembangan ilmu manajemen khususnya sebagai sarana untuk menjalankan bisnis pada suatu organisasipun turut lahir pada era yang sama. Berbagai perspektif yang ada adalah kelompok pertama yang dikenal sebagai perspektif manajemen klasik. Terdapat dua pendekatan pada perspektif ini yaitu manajemen sebagai sebuah proses saintifik dan manajemen sebagai sebuah teori organisasi klasik. Manajemen Ilmiah atau Saintifik Di awal abad 20, problematika terbesar bagi perusahaan adalah Produktivitas. Pada saat itu, para manajer mencoba menghasilkan solusi untuk menyelesaikan masalah produktivitas kerja. Berbagai ide yang tercetus seperti peningkatan produktivitas tiap pekerja. Pada aliran ini Frederick W. Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt, dan Harrington emerson merupakan tokoh-tokoh dengan sumbangan ilmu yang luar biasa dan akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya. Fredick W. Taylor 1856 – 1915 Manajemen ilmiah pada awalnya dikembangkan oleh Fredick Winslow Taylor sekitar tahun 1900-an. oleh sebab itu, Taylor disebut sebagai “bapak manajemen ilmiah”. Pada beberapa refrensi, manajemen ilmiah memiliki arti berbeda. Pertama, manajemen ilmiah adalah aplikasi metoda ilmiah pada studi, proses analisis, dan problem solving pada problematika organisasi. Arti berikutnya, manajemen ilmiah merupakan cara-cara untuk memperbaiki efisiensi kinerja pada suatu perusahaan. Taylor mengemukakan gagasannya dalam 3 judul makalah yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management, dan testimony Before the Special House Committe, yang di rangkum dalam sebuah buku berjudul Scientific Management. Taylor juga memberikan 4 prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah yaitu Pengembangan metoda ilmiah pada manajemen supaya dapat dijadikan patokan metode yang terbaik dalam penerapan akan pekerjaan. Seleksi alami bagi para pekerja sehingga pekerja dapat diberi tanggung jawab akan tugas sesuai dengan keahlian. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan. Kerjasama yang baik antara manjaemen dan tenaga kerja. Time and Motion Studies merupakan sumbangsih Taylor mengenai aplikasi terkait standar kerja yang disesuaikan dengan perhitungan waktu. Taylor mengemukakan bahwa untuk meraih tujuan sebuah perusahaan seperti peningkatan profit, maka perlu adanya peningkatan produktivitas. Peningkatan ini dapat diperoleh dari perbandingan tingkat ouput dan prestasi kerja. Frank dan Lillian Gilbreth 1868 – 1924 dan 1878 – 1972 Diantara sumbangsih yang Frank Gilbreth telah berikan adalah metode efisiensi dalam pekerjaan bidang konstruksi yang memperhatikan pengaturan material bangunan. Metode yang mereka perkenalkan telah mampu meningkatkan efisiensi pekerjaan konstruksi dan meningkatkan output sebesar 200%. Berbeda dengan suaminya, Lillian Gilberthbanyak memberikan sumbangsih pada bidang psikologi industri dan manajemen SDM, termasuk bagaimana perlunya bekerja dalam tim pada sebuah organisasi bisnis. Pasangan suami istri tersebut telah menyumbangkan berbagai ide khususnya terkait dengan berbagai metode dalam meningkatkan efisiensi pekerjaan. Henry L. Gantt 1861 – -1919 Henry L. Gantt mengemukakan 4 ide dalam meningkatan kegiatan manajemen yaitu Kerjasama untuk memberikan keuntungan diantara pekerja dan manajer. Seleksi alami pekerja/karyawan. Memberlakukan sistem intensif guna mendorong produktivitas pekerja dan organisasi Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci. Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan metoda grafik yang dikenal sebagai “began Gantt” Gantt Chart, untuk perencanaan, koordinasi dan pengawsan scheduling modern dikembangkan atas dasar metoda scheduling produksi dari Gantt. Harrington Emerson 1853 – 1931 Emerson melihat bahwa pemborosan dan tidak efisien merupakan permasalahan industri. Oleh karenanya, dia mencoba untuk mencetuskan 12 prinsip efisiensi yaitu Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas. Kegiatan yang dilakukan masuk akal. Adanya staf yang cakap. Disiplin Balas jasa yang adil. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg sistem inroformasi dan akuntansi Pemberian perintah – perencanaan dan pengurutan kerja Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan waktu setiap kegiatan. Kondisi yang distandarisasi. Operasi yang distandarisasi. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar. Balas jasa efisiensi-rencana insenrif. 2. Teori Organisasi Klasik Teori organisasi klasik melihat bahwa perubahan produktivitas harus dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah organisasi tidak hanya produktivitas individu. Henry Fayol 1841 – 1925 Dalam teori administrasinya Fayol memerinci manajemen kegiatan Manajerial menjadi 5 unsur perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengoordinasian, serta pengawasan dan pengendalian. Fayol juga termasuk tokoh pertama yang memperkenalkan kegiatan-kegiatan operasional dari sebuah perusahaan yaitu Aktivitas teknis Aktivitas Komersial Aktivitas Keuangan Aktivitas Keamanan Aktivitas Akuntansi James D. Mooney Mooney merupakan eksekutif General Motors yang membagi prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu. Dia mengartikan organisasi sebagai sekumpulan dua orang atau lebih orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Mooney mengemukakan 4 kaidah dasar dalam perancangan organisasi, yaitu Koordinasi Hal yang diperlukan dalam koordinasi seperti wewenang, pelayanan, doktrin perumusan tujuan dan sikap disiplin. Prinsip Skalar Prinsip skalar memiliki prinsip dan influence yang ditunjukkan dari kepemimpinan, delegasi, dan fungsional. Prinsip fungsional Adanya fungsionalisme bermacam-macam tugas yang berbeda. Prinsip Staf Kejelasan perbedaan antara staf dan lini. Lyndall Urwick Lyndall Urwick fokus pada fungsi-fungsi manajemen pada aktivitas organisasi. Setelah merampungkan karir sebagai kepala angkatan bersenjata Inggris, Urwick lebih dikenal sebagai ahli dan konsultan manajemen. Dia melakukan integrasi atau penggabungan teori manajemen ilmiah sebagaimana dikelankan oleh Taylor dan pasangan Gilberth dengan apa yang telah dikenalkan oleh Fayol. Diantara kontribusinya adalah lahirnya semacam panduan bagi pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi. Chaster I. Bernard 1886 – 1961 Chaster Barnard adalah presiden perusahaan Bell Telephone di New Jersey yang menulis berbagai macam subyek manajemen pada buku yang berjudul The Functions of the Executive pada tahun 1938. Chaster melihat organisasi sebagai sistem aktivitas yang fokus pada suatu tujuan. Menurut sudut pandangnya, fungsi utama manajemen merupakan perumusan tujuan dan mengupayaan sumber daya yang dibutuhkan dalam pencapaian tujuan. Barnard menekankan pentingnya peralatan komunikasi untuk pencapaian tujuan kelompok. Dia juga mengemukakan teori penerimaan pada wewenang. Menurut teorinya, bawahan akan menerima perintah hanya bila mereka memahami dan mampu serta berkeinginann untuk menuruti atasan. Barnard adalah pelopor dalam penggunaan “pendekatan sistem” untuk pengelolaan organisasi. 3. Kesimpulan mengenai Perspektif Manajemen Klasik Kontribusi yang berharga adalah mengenai pekerjaan yang sperisifk, pembelajaran terkait masa dan beban kerja, serta metode ilmiah tentang aktivitas manajemen yang secara singkat terwakilkan melalui apa yang kita kenal sebagai fungsi-fungsi manajemen. Prosedur dan birokrasi juga kontirbusi berharga dari kelompok manajemen klasik ini. Kelemahan aspek kemanusiaan kurang diperhatikan yg tidak hanya dari insentif seperti kebutuhan,motif, tujuan dan perilaku yang berbeda-beda. Manajemen Hubungan Manusiawi Berbeda dengan perspektif manajemen klasik, perspektif manajemen hubungan manusiawi neoklasik atau yang dikenal juga aliran manajemen perilaku behavioral management perspective menekankan pada pentingnya manajemen memperhatikan perilaku dan kebiasaan individu manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen melakukan perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam organisasi agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Hugo Munsterberg 1863 – 1916 Munstberg dikenal sebagai Bapak Psikologi Industri. Dia menyatakan bahwa para psikolog bisa memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam sebuah kegiatan bisnis atau industri dalam hal seleksi kerja dan hal yg berkaitan dg motivasi pekerja. Sebagai tambahan, Munstberg mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor sosial dan budaya terhadap organisasi. Munstberg mengatakan bahwa dalam pencapaian akan peningkatan produktifitas dapat dilakukan melalui 3 cara 1 penemuan kemungkinan orang terbaik; 2 penciptaan kemungkinan pekerjaan terbaik, dan 3 penggunaan kemungkinan efek terbaik untuk memberikan motivasi karyawan. Elton Mayo 1880 – 1949 Elton Mayo dan Percobaan-percobaan Hawthorne menyimpulkan bahwa ternayata pemberian insentif dan nyala lampu penerangan tidak menentukan produktivitas para pekerja, akan tetapi adanya perlakuan yang sama oleh manajer serta perhatian khusus lah yang akan menentukan produktivitas para pekerja. Tentunya tidak berarti bahwa mereka tidak memerlukan insentif atau penerangan yang baik pada pekerjaan akan tetapi “perhatian dan penerimaan sosial” rupanya lebih menjadi faktor yang mempengaruhi tindakan mereka pada aktivitas kerja dalam organisasi dibanding faktor insentif dan faktor individu. Saat ini, peningkatan peran manusia pada organisasi diwakilkan dalam teori perilaku organisasi organizational behaviour yang memandang organisasi dari perspektif yang lebih luas, seperti perspektif psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi, hingga medis. Topik penting dalam teori ini diantaranya adalah bahwa kinerja organisasi sangat terkait dengan kepuasan kerja, stress, motivasi, kepemimpianan, dinamika kelompok, budaya kerja, politik dalam organisasi, konflik interpersonal, desain irganisasi dan sebagainya. Kesimpulan mengenai Perspektif Manajemen Hubungan Manusiawi Kebutuhan dalam perspektif ini menekankan pada kebutuhan sosial guna melengkapi pendekatan klasik dalam rangka peningkatan produktivitas kerja. Aliran hubungan manusiawi mengemukakan bahwa memperhatikan pekerja akan membuahkan keuntungan. Di sisi lain perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak menghasilkan peningkatan produktivitas yang dramatik seperti yg diharapkan dan lingkungan sosial di tempat kerja hanya salah satu dari beberapa faktor yang saling berinteraksi yang mempengaruhi produktivitas. Manajemen Modern Manajemen modern mengalami pengembangan melalui dua jalan yang berbeda. Pertama adalah perilaku organisasi yang dikembangkan dari aliran hubungan manusiawi. Kemudian aliran kuantitatif dikembangkan dari manajemen ilmiah sebagai dasar. Perilaku Organisasi Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokoh-tokoh aliran ini antara lain Abraham Maslow mengatakan adanya “hirarki kebutuhan” pada penjabarannya terkait perilaku manusia dan dinamika proses motivasi. Douglas McGregor dengan teori X dan teori Y nya. Frederick Herzberg mengemukakan teori motivasi higienis atau teori dua faktor Robert Blake dan Jane Mouton membahas 5 gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial managerial grid Rensis Likert telah melakukan identifikasi dan meneliti secara ekstensif tentang 4 sistem manajemen dari sistem 1 exploitif-exploitif sampai sistem 4 partisipatif kelompok. Fred Fiedler menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan. Chris Argyris memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubngan budaya. Edgar Schein banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan lain-lainnya. Manajemen Kuantitatif Aliran kuantitatif ini ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi dalam pemecahan masalah industri yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi Inggris pada PD ke-II. Sejalan semakin kompelksnya komputer elektronik, transportasi, dan komunikasi dan sebagainya, teknik risetp operasi menjadi semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Persektif Manajemen Sains Manajemen sains fokus kepada penggunaan model matematika dalam mengatasi seluruh persoalan pada kegiatan manajemen dibandingkan manajamen santifik. Perspektif ini mencoba mengemukakan lebih jelas tentang fakta pada aktivitas manajemen organisasi dengan menggunakan sebuah model. Example Bank of England menentukan jumlah teller yang diperlukan sesuai dengan transaksi yg dilakukan dan melalui peramalan atas Volume penjualan/transaksi di masa datang dengan menggunakan rumus matematika yang didasarkan pada data historis. Persektif Manajemen Operasi Manajemen operasi memfokuskan pada kegiatan tertentu dalam kegiatan manajemen secara operasional. Manajemen ini membantu manajemen agar dapat melakukan kegiatan produksi secara lebih efektif dan efisien. Di antara pendekatan yang biasanya dipergunakan misalnya queuing theory, breakeven analysis, dan simulasi. Kesimpulan Manajemen Kuantitatif Perspektif ini memberikan sumbangsih yang signifikan pada peningkatan produktivitas organisasi khususnya terkait dengan model pengambilan keputusan dan peningkatan efisiensi. Tetapi, sebagai pendekatan model perspektif ini mempunyai kelemahan khususnya apabila dihubungkan pada realita bahwa perilaku pekerja dalam organisasi tidak mudah untuk dipahami dan dikuantifikasi. Teori Manajemen Kontemporer 1. Pendekatan Sistem Sistem diartikan sebagai satu kesatuan elemen-elemen pada organisasi yang memiliki fungsi masing-masing, terhubung antara satu dan lainnya secara menyeluruh dan melalui sebuah proses diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan. 2. Pendekatan Kontingensi Pendekatan ini memiliki pandangan, ketika karakter organisasi berbeda satu sama lain maka perlakuan manajemen secara otomatis harus diberikan secara berbeda. Sumber Hani Handoko T. 1999. Manajemen edisi 2. Yogyakarta. BPFE.

harrington emerson merupakan tokoh pencipta organisasi